Warga Pekanbaru Mengeluhkan Soal Retribusi Kebersihan Naik Dua Kali Lipat tetapi Sampah Berserakan

jpnn.com, PEKANBARU - Warga Kota Pekanbaru bernama Sandy (40) yang tinggal di Jalan SM Amin, Kecamatan Tampan, mengeluhkan besaran retribusi kebersihan untuk pengangkutan sampah tiba-tiba naik hingga dua kali lipat.
Sandy menyampaikan keluhan itu setelah pengelola sampah dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru datang ke rumahnya menagih retribusi atau jasa pungutan sampah.
"Petugas itu datang ke rumah membawa kuitansi pungutan sampah sebesar Rp 250 ribu. Kami terkejut, resmi atau tidak itu," kata Sandy kepada JPNN.com pada Sabtu (27/8).
Menurut Sandy, biasanya retribusi sampah hanya dikutip sebesar Rp 150 ribu per bulan. Kenaikan ini membuat Sandy curiga karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
“Kalau memang resmi seharusnya ada pemberitahuan, tetapi ini tidak tahu sah atau tidak. Jadi, saya belum bayar. Jika benar baru kami bayar," kata Sandy.
Sandy juga mengeluhkan harga ini terlalu mahal. Sebab, sampah juga tidak diangkut setiap hari oleh petugas. Bahkan, sampai mengeluarkan bau busuk.
“Jika harga pengutipan sampah rutin tiap bulan Rp 250 ribu itu tidak sesuai karena sampah bisa empat hari sekali baru diangkat, dan sudah sempat bau,” ujar Sandy.
Sandy berharap ada penjelasan dari DLHK Pekanbaru, apakah kutipan itu resmi atau tidak.
Sandy, warga Kota Pekanbaru mengeluhkan besaran retribusi sampah yang tiba-tiba naik hingga dua kali lipat tetapi sampah masih berserakan.
- Penghentian TPA Open Dumping Buka Peluang Ekonomi bagi UMKM-Startup
- Menteri Lingkungan Hidup Setop Open Dumping di 343 TPA
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- BBPVP Bandung & Yayasan Inovasi Muda Indonesia Beri Pelatihan di Sektor Green Jobs
- Sungai Watch Ungkap Daftar Merek Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
- Unicharm dan DLHK Kabupaten Karawang Edukasi Pemilahan Sampah di Sekolah Dasar