Warga Perbatasan: Kami Lebih Memilih Berobat di Pos Satgas dan Dilayani TNI

jpnn.com, ATAMBUA - Warga perbatasan Republik Indonesia-Republik Demokratik Timor Leste di wilayah Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, sangat menerima kehadiran Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RTDL Batalyon 743/Pradnya Samapta Yudha.
Warga perbatasan setempat bahkan mengaku lebih suka berobat di pos pengamanan yang dijaga personel TNI Satgas Pamtas RI-RTDL Batalyon 743/PSY dibandingkan ke puskesmas, karena aksesnya lebih dekat.
Marliana, seorang lanjut usia (lansia), ditemui di Desa Tulakadi, Kabupaten Belu, NTT, Jumat (27/5) mengatakan bahwa untuk bisa berobat ke puskesmas, harus mengendarai atau meumpang kendaraan umum yang melintas di daerah itu.
Namun, di daerah tersebut minim kendaraan umum. Oleh karena itu, Marliana mengaku lebih nyaman dan cepat mendapatkan pelayanan kesehatan di Pos Satgas Pamtas RI-RTDL yang ada di dekat desa mereka.
"Kami lebih memilih berobat ke Pos Satgas dan dilayani TNI karena memang lokasinya lebih dekat dengan rumah kami," kata Marliana.
Kepala Desa Tulakadi Christian Laby Susuk mengatakan bahwa kehadiran Satgas Pamtas RI-RDTL, khususnya untuk Pos Pengamanan Salore, sangat diterima oleh masyarakat di desa tersebut.
Menurutnya, selama menjabat sebagai kades, perhatian Satgas Pamtas kepada masyarakat di desa itu sangat baik, sehingga perlu diapresiasi.
"Dalam setiap kegiatan di desa, banyak melibatkan teman-teman dari Satgas Pamtas. Kehadiran mereka justru diterima dengan baik oleh masyarakat," ungkapnya.
Warga perbatasan RI-Timor Leste lebih memilih berobat ke Pos Satgas Pamtas dan dilayani TNI. Begini alasannya.
- MPSI Minta Masyarakat Tak Ragu Komitmen Prabowo Lakukan Reformasi Pemerintahan
- Prabowo Berkata Begini soal Demo Penolakan Revisi UU TNI
- Keluarga Korban Ungkap Proses Uji DNA dalam Kasus Pembunuhan Jurnalis Juwita di Banjarbaru
- Seusai Bunuh Jurnalis Juwita, Oknum TNI AL Mendatangi Keluarga Korban
- Kasus Pembunuhan Wartawati Banjarbaru, Komnas HAM Soroti Pentingnya Forensik Digital dan Medis
- Tes DNA Sperma Bantu Ungkap Motif Pembunuhan Jurnalis Juwita