Warga Perbatasan Keluhkan jadi Korban Pertikaian
Kamis, 25 April 2013 – 03:32 WIB

Warga Perbatasan Keluhkan jadi Korban Pertikaian
"Biasanya, warga membuat batas-batas wilayah itu dengan berdasarkan letak gunung dan sungai yaitu sungai Tami. Jadi di sini yang menjadi masalah itu adalah sering terjadinya pergeseran patok wilayah yang mengakibatkan terjadinya konflik antara warga yang masih satu rumpun itu sehingga kadang jatuh korban," ujarnya saat ditemui di Guest House Uncen, Abepura, Rabu (24/4) kemarin.
Baca Juga:
Menurutnya, salah salah satu solusi yang terbaik untuk meredam persoalan ini adalah membeli batas wilayah tersebut sehingga persoalan pergesesaran patok wilayah yang sering terjadi itu tak terulang lagi. Ini merupakan masukan untuk Pemerintah RI dan Pemrpov untuk menyelesaikannya. "Dengan adanya masalah ini warga kita sering jatuh koran," ujarnya.
Kedua, kata Yatipay, bahwa persoalan penempatan pasar yang ada di daerah batas juga dikeluhkan. Menurut warga setempat, pasar itu cukup sepi karena berada jauh dari pemukiman warga. Oleh karena itu, pasar tersebut harus dipindahkan ke tempat yang strategis sehingga warga pun bisa pergi ke pasar itu.
Pihaknya menyatakan, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Provinsi Papua maupun Pemerintah Kota Jayapura bagi warga pelintas batas adalah warga setempat harus diberikan kekhususan agar dapat dengan mudah ke PNG maupun sebaliknya. (lay/fud)
JAYAPURA - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke perbatasan Republik Indonesia (RI)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Khusus Wafatnya Paus Fransiskus