Warga Perbatasan Timor Leste Tiba-tiba Datangi Pos TNI AL, Membawa 4 Senjata Api

Menurut Yudho, kesadaran ini penting sekali karena keamanan sekarang ini sudah ada yang lebih bisa mengatasi. “Artinya tidak perlu lagi menyimpan senjata,” kata Danlantamal VII.
Laksma Heribertus berharap warga yang memiliki senjata menyerahkan kepada aparat TNI untuk diamankan.
Menurut dia, warga tidak perlu lagi menyimpan senjata karena nanti apabila senjata itu disalahgunakan akan muncul masalah baru dan memicu tindakan kriminal.
“Percayakan bahwa keamanan negara sudah ada yang melindungi. Jadi, warga tidak perlu menyimpan senjata,” ujarnya.
Kepala Staf Angkat Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan di mana pun TNI AL berada, harus memberikan manfaat pada rakyat dan cepat tanggap dengan permasalahan rakyat.
Sementara itu, kunjungan kerja yang dilaksanakan Danlantamal VII Kupang beserta rombongan di Wilayah kerja Posal Atapupu, Kabupaten Belu, NTT dalam rangka Bakti Sosial TNI AL yang merupakan rangkaian kegiatan Ulang Tahun Lantamal VII Kupang.
Danlantamal didampingi Bupati Belu dr. Agustinus Taolin, salah satunya meninjau wilayah Kabupaten Belu dan Perbatasan RI-RDTL sebagai salah satu upaya untuk menjaga keamanan di wilayah perairan laut sepanjang pesisir pantai yang Perbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.(fri/jpnn)
Warga masyarakat yang berdomisili di Perbatasan Republik Indonesia & Timor Leste, tiba-tiba mendatangi Pos Angkatan Laut (Posal) Atapupu di Belu, NTT.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Begal Bawa Senjata Api dan Parang Ditembak Petugas Polda Sumut
- Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Hewan Ternak di Ogan Ilir
- Polisi Periksa Oknum TNI terkait Penjualan Senpi kepada KKB
- Maling Motor Bersenjata Api Nyaris Mati di Tangan Warga
- Kasus Senjata Api untuk KKB: 7 Tersangka Ditangkap di Jatim, Yogyakarta, Papua Barat
- 3 Warga Bojonegoro Produksi Senjata Api untuk KKB