Warga Permata Buana Lapor Polisi Usai Jiwanya Terancam

Sekelompok orang tersebut, tegas Rasubala, menuliskan kata-kata yang tidak pantas seperti: “Usir Toni dari Permata Buana” dan “Tinggal di Hutan Kalau Mau Sepi dan Tidak Mau Bersosialisasi dengan Tetangga dan Warga”.
“Klien saya itu tinggal di rumahnya sendiri dan ada kata-kata usir. Klien saya merasa sangat terancam keselamatannya,” ujar Rasubala.
Menurut Rasubala kliennya tidak pernah melakukan aksi yang merugikan warga. Kliennya hanya menyurati Walikota Jakarta Barat pada Februari 2021.
Dalam surat tersebut, kliennya bersama sembilan warga lain mengeluhkan pengaturan lalu lintas di kompleksnya.
Sementara Kapolres Metro Jakbar Kombes Adi Wibowo saat dikonfirmasi mengaku masih mengecek kasus yang dilaporkan tersebut.
“Saya cek dulu ya perkembangan kasusnya bagaimana,” ujar kapolres saat dihubungi terpisah. (cuy/jpnn)
Seorang warga Permata Buana, Kembangan. Jakarta Barat, melapor ke polisi karena jiwanya merasa terancam.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan
- Waka MPR Minta Aparat Selesaikan Kasus Kekerasan Perempuan & Anak yang Berlarut-larut
- Angka Kriminalitas Naik di Kota Tangerang, Polisi Sebut Ini Faktornya
- Lestari Moerdijat Dorong Manajemen Konflik Berbasis Sekolah Diwujudkan untuk Tujuan Ini
- Soroti Kasus Kekerasan di Lingkungan Pendidikan, Lestari Moerdijat Tekankan Hal Ini
- Polres Jakbar Tangkap Pencuri Brankas Berisi Emas-Dokumen Penting di Kemayoran
- Inilah Identitas Pelaku Penikaman Imam Musala Uswatun Hasanah di Kebon Jeruk