Warga Pesisir Utara Jawa Dihantui Abrasi, GSW Harus Segera Direalisasikan

Warga Pesisir Utara Jawa Dihantui Abrasi, GSW Harus Segera Direalisasikan
Ilustrasi kerusakan properti akibat abrasi. Foto: ANTARA/Aditya Rohman

Sementara Wakil Ketua DPRD Jakarta Wibi Andrino mendukung gagasan pembangunan GSW dari Presiden Prabowo, maupun Giant Mangrove Wall yang dicetuskan Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung.

Dia bilang, Giant Mangrove Wall yang digagas Pramono bertujuan baik, yakni melindungi wilayah pesisir dari abrasi serta meningkatkan ekosistem mangrove.

Sama baiknya dengan program Giant Sea Wall yang dicanangkan Presiden Prabowo, yakni melindungi warga pesisir dari abrasi dan banjir rob, serta meningkatkan infrastruktur pesisir.

"Untuk sesuatu yang baik, tentu kita dukung. Dari perspektif kami di DPRD Jakarta, rencana ini umumnya dinilai berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, efektivitas biaya, dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat," kata dia.

Saat aksi tanam mangrove di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara, Rabu (5/2/2025), Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung mengungkap janji akan membangun Giant Mangrove Wall di pesisir Jakarta.

Konsepnya tak beda dengan Giant Sea Wall hanya beda wahana saja. Jika GSW menggunakan bangunan kokoh, sedangkan Giant Mangrove Wall berupa penanaman mangrove sebagai penghalang banjir rob serta abrasi.

“Saya serius untuk mengembangkan Giant Sea Wall, tetapi di atasnya ada mangrove. Maka saya menyebutnya menjadi Giant Mangrove Wall,” ujar Mas Pram, sapaan akrab Pramono.

Pramono menjelaskan, pemerintah pusat bersama Pemprov Jakarta bakal berkolaborasi dalam membangun GSW seluas 11,2 kilometer. Nantinya, tanggul laut raksasa itu akan dikembangkan menjadi Giant Mangrove Wall.

Pengamat ekonomi politik Mohammad Zulfikar Dachlan menilai pembangunan Giant Sea Wall (GSW) mendesak untuk direalisasikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News