Warga Poso Dihantui Teror
jpnn.com - POSO – Situasi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), masih mencekam. Itu menyusul terjadinya serangkaian aksi teror yang mengakibatkan masyarakat ketakutan, terutama saat malam.
Anggota DPRD Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Fredrik Torunde menyatakan bahwa kondisi di daerahnya sekarang tidak aman.
’’Siapa bilang Poso aman? Bohong kalau ada yang bilang Poso aman,’’ ujar Fredrik setelah menerima aspirasi warga Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kamis (22/1).
Kalau Poso aman, lanjut dia, tidak ada lagi pembunuhan dan mutilasi di Padanglembara, pembunuhan dan mutilasi di Tangkura, serta teror di Tentena. Yang dialami warga Poso sekarang, ungkap Fredrik, adalah ketakutan.
Menurut politikus PDIP itu, rasa tidak aman sekarang dialami seluruh warga masyarakat Poso. Mulai mereka yang hidup di wilayah Poso Pesisir, Poso Kota, Lage, hingga wilayah Pamona.
Ketidaknyamanan warga itu, menurut Fredrik, disebabkan adanya isu teror yang sudah berkembang luas di Poso.
Bahkan, dua hari sebelumnya, dikabarkan bahwa sekelompok orang tidak dikenal bersenjata masuk dan meneror warga Sawidago dan kompleks eks pengungsian Later di Tentena. ’’Rasa tidak aman warga ini harus cepat diatasi,’’ harapnya.
Fredrik mengatakan sangat prihatin atas kasus-kasus kekerasan dan teror yang terjadi selama ini di Poso. Yang membingungkan, sekarang justru penanganan kasus-kasus tersebut tidak pernah tuntas dan teratasi dengan baik.
POSO – Situasi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), masih mencekam. Itu menyusul terjadinya serangkaian aksi teror yang mengakibatkan masyarakat
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang
- Di Balik Dinding Sekolah yang Nyaris Roboh, Ada Asa dan Gizi dari Polres Inhu
- Puluhan Perangkat Desa di Rejang Lebong Lulus Seleksi PPPK 2024
- Aksi Polisi Seberangi Sungai Sambil Bawa Laras Panjang Saat Tangkap Perusak Hutan Lindung di Riau
- Mulai 4 Februari, 80 Puskesmas di Kota Bandung Siap Layani MCU Gratis
- Kapal Tanker Bawa Minyak Sawit Mentah Terdampar di Pamekasan, 6 ABK Dievakuasi