Warga Protes Hasil Pengukuran Lahan Pelabuhan Patimban
"Kami bakal menolak mengikuti proses sosialisasi harga sebelum semuanya klir," tegas Arim.
Dalam kesempatan itu, Arim juga menyinggung besaran alokasi anggaran yang 'hanya' Rp 800 miliar. Padahal, lahan yang dibebaskan untuk pelabuhan, yakni sekitar 360 hektare, butuh banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
"Karena apa, mayoritas lahan adalah sumber mencari nafkah warga. Kalau hilang, mereka nasibnya bagaimana," tanya Arim.
Dia lantas meminta pemerintah mengkaji hasil riset yang dilakukan Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Hasil penelitian dan perhitungan IPB berkisar Rp 1 juta- Rp 1,5 juta/meter persegi. Maka harga tanah dari pemerintah sangat jauh dari harapan masyarakat, bila melihat harga beras dan kebutuhan hidup yang lain makin mahal," pungkasnya. (adk/jpnn)
jJka tak ada pembenahan, warga Patimban akan menolak semua hasil identifikasi dan inventarisasi.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menko Airlangga: Pelabuhan Patimban Bisa Jadi Center of Gravity untuk Jateng dan Jabar
- Menko Airlangga Sebut Pelabuhan Patimban jadi Urat Nadi Pengembangan Kawasan Rebana
- Gandeng JICA, Kemenko Perekonomian Optimalkan Kerja Sama Pembangunan di Kawasan Rebana
- Tandatangani Kontrak Paket 5, Kemenhub Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Patimban
- NFA Bersama Kemenhub & Kemendag Kirim Beras Lewat Tol Laut dari Patimban ke Aceh
- Kemenhub Targetkan Patimban Fasilitasi Ekspor 160 Ribu Kendaraan