Warga Pulit Keluhkan Pungli di Karang Indah
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh masyarakat Kecamatan Penjaringan menuding oknum pengurus RW 12 dan RW 14 Kelurahan Pluit, melakukan pungutan liar (pungli) terhadap pedagang kecil mandiri (PKM) dan sejumlah usaha yang aktif beroperasi di wilayah kedua RW tersebut.
"PKM itu bisa aman berjualan di atas saluran atau trotoar karena membayar iuran ke oknum RW. Termasuk pemasangan kanopi sejumlah usaha di Karang Indah Timur," ujar Hashim, Ketua Paguyuban Pemulung Kecamatan Penjaringan, Kamis (13/12).
Menurut Hashim, pihaknya mendapat informasi untuk pembangunan kanopi yang melebihi garis sepadan bangunan (GSB) dan penutupan saluran dengan uditch, setiap usaha dikenakan uang kompensasi hingga Rp 20 juta. Dikhawatirkan, pelanggaran tersebut berdampak banjir lantaran penutupan saluran.
"Kalau ditutup seperti itu kan saluran tidak bisa dibersihkan. Kok bukannya dilarang malah dilindungi," keluhnya.
Sedangkan terhadap PKM yang beroperasi di kawasan kedua wilayah RW tersebut, para oknum pengurus RW mengenakan pungli hingga ratusan ribu rupiah setiap bulannya.
Keberadaan mereka pun dikeluhkan memicu kesemrawutan dan berdampak kemacetan, khususnya di malam hari. "Saya minta ditertibkanlah jangan malah didiamkan pungli tersebut," tegasnya. (dil/jpnn)
Tokoh masyarakat Kecamatan Penjaringan menuding oknum pengurus RW 12 dan RW 14 Kelurahan Pluit
Redaktur & Reporter : Adil
- Pilkada Sumsel 2024, Eddy-Riezky Janji Hapus Pungli di Sekolah
- PTSL Dijadikan Lahan Pungli, Kades di Serang Rugikan Warga Ratusan Juta Rupiah
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Jika jadi Wagub Sumsel, Riezky Aprilia Janji Berantas Pungli di Sektor Pendidikan
- Warga Bogor Kecewa Pelaku Pungli Pasar Tumpah Kembali Berkeliaran
- Aktivis Pendidikan di Bandung Diduga Lakukan Pungli PPDB SMA 2024