Warga Ramai-Ramai Boikot Trump, Ogah ke Gedung Putih
jpnn.com, WASHINGTON - Sikap tidak tegas Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu gelombang protes untuk kali kesekian.
Yang terbaru adalah aksi yang digelar di Boston Sabtu (19/8). Sejatinya, yang mengadakan aksi duluan adalah kelompok pendukung Trump.
Tak ingin kasus di Charlottesville terulang, massa antirasis ikut turun ke jalan.
"Kami terdiri atas berbagai kelompok masyarakat," ujar politikus Republik Shiva Ayyadurai, salah seorang koordinator lapangan kelompok antirasis.
Karena itu, jumlah mereka mencapai 40 ribu orang. Itu membuat kelompok pendukung Trump yang hanya berjumlah sekitar seratus orang menjadi tidak terlihat.
Meski begitu, bentrokan tetap tidak terhindarkan.
Di Houston pada hari yang sama, kelompok Black Lives Matter juga mengadakan aksi untuk menyerukan agar monumen Spirit of the Confederacy dihancurkan.
Hal serupa dilakukan penduduk Dallas. Sekitar 3 ribu orang memadati balai kota untuk menentang supremasi kulit putih.
Saat ini, Trump tak mendapat tempat di hati penduduk plus tidak diminati di acara tahunan Kennedy Center Honors.
Sikap tidak tegas Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali memicu gelombang protes untuk kali kesekian.
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan