Warga Rawagede setelah Gugatan Mereka Dimenangkan Pengadilan Den Haag
Para Janda Tek Dung Ingin Bangun Rumah Baru
Selasa, 20 September 2011 – 08:08 WIB

Warga Rawagede setelah Gugatan Mereka Dimenangkan Pengadilan Den Haag
Lantas, kabar keberadaan Lukas itu disampaikan ke pos besar tentara Belanda di Jakarta. Akhirnya, setelah asar, turun perintah dari Jakarta untuk membumihanguskan Rawagede. Celakanya, sebelum azan asar, Lukas sudah meninggalkan Rawagede. Dia menuju daerah Sukatani, Cikarang, Bekasi, untuk menyerang lapangan terbang di Cililitan bersama sekitar seratus tentara Indonesia.
Serdadu Belanda tidak tahu bahwa Lukas sudah keluar dari Rawagede. Sejatinya, jalur-jalur yang menuju Rawagede sudah ditutup. Tapi, tentara Belanda masuk lewat utara Rawagede yang dilewati rel kereta api dengan jalan kaki. Senin malam, serdadu Belanda itu langsung mengepung Rawagede dengan formasi letter U. Operasi Belanda tersebut dipimpin Mayor Leinenn.
Ratusan warga Rawagede semakin gaduh ketika barisan serdadu Belanda mulai mendekat ke rumah-rumah mereka. Kaum laki-laki langsung keluar rumah. Beberapa di antara mereka bersembunyi di Sungai Rawagede yang kebetulan sedikit banjir. Mereka menggunakan dedaunan sebagai penutup kepala. Nahas bagi Bitol, dia ditemukan tewas tidak jauh dari rumahnya. Dia tewas dengan bekas tembakan di kepala.
Cawi baru tahu suaminya meninggal menjelang duhur. "Saat itu, perempuan tidak berani keluar rumah," katanya. Apalagi, saat itu bunyi tembakan terdengar tiada henti. Bunyi senapan mesin saat itu, jelas Cawi, dredet, dredet, dredet"
Harapan besar menghinggapi para janda dan ahli waris korban pembantaian oleh tentara Belanda di Rawagede, Karawang, Jabar, setelah gugatan mereka
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu