Warga Rusia Sudah Meminta Maaf kepada Ukraina, Presiden Putin Menyusul?
Hampir 6.000 orang telah ditahan dalam protes-protes anti perang sejak Kamis, menurut pemantau protes OVD-Info. Banyak polisi berjaga di alun-alun ibu kota Rusia itu. Alun-alun Pushkin di pusat kota ditutup pada Minggu.
Belum ada jajak pendapat soal pandangan publik terhadap invasi, namun tingkat keterpilihan Presiden Vladimir Putin masih tinggi dan mayoritas penduduk tampak mendukungnya.
Penangkapan aktivis besar-besaran jarang terjadi di Rusia sejak kelompok oposisi pimpinan Alexei Navalny dihancurkan tahun lalu. Navalny kini mendekam di penjara.
Warga negara asing yang panik pada Minggu saling bertelepon dan membahas rencana untuk meninggalkan negara itu setelah Putin memerintahkan agar kekuatan nuklir Rusia ditempatkan dalam siaga tinggi.
Sejumlah penduduk Moskow tampak khawatir dengan sanksi Barat yang diperkirakan akan menimbulkan kekacauan pasar pada Senin.
Beberapa ATM kehabisan uang tunai di Moskow, orang-orang menunggu dalam antrean panjang untuk menarik uang di St Petersburg. Bank Raiffeisen menukar dolar dengan 150 rubel, padahal harganya masih 83 rubel saat penutupan pasar Jumat lalu.
Kedutaan AS mengimbau warga Amerika untuk meninggalkan Rusia "secepatnya" karena semakin banyak penerbangan dibatalkan dan negara-negara menutup wilayah udara mereka bagi maskapai Rusia.
Semua warga negara Prancis dengan kunjungan singkat di Rusia harus pergi secepatnya, kata pemerintah Prancis, Minggu.
Alexandra dan Anna, keduanya 27 tahun, bergabung dengan sejumlah warga Rusia di depan kedutaan Ukraina di Moskow pada Minggu
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Invasi Rusia Makin Brutal, Pengamat Soroti Penderitaan Warga Sipil Ukraina
- Eropa Memanas! Finlandia & Swedia Dukung Ukraina Menginvasi Rusia
- Melompat Setinggi 2 Meter, Gadis Ukraina Raih Emas Olimpiade Paris 2024
- Sikap Indonesia Tegas: Serangan Rusia Melanggar Hukum Internasional!
- Minta Bantuan Lagi, Zelenskyy Sebut Ukraina Butuh 128 Unit F-16 untuk Tandingi Rusia