Warga Sabah Tak Terprovokasi
Hubungan Diplomatik Tetap Harmonis
Senin, 30 Agustus 2010 – 10:42 WIB
Selain itu, Widoratno juga menyebutkan bahwa warga Malaysia khususnya yang berdomisili di Sabah juga tetap berpergian ke Indonesia, baik urusan bisnis maupun sekadar liburan dan jalan-jalan ke objek wisata.
Baca Juga:
Bagaimana dengan TKI di perladangan? TKI, kata Rahendra, seperti biasa pula, bekerja sesuai tugasnya yakni di perkebunan kelapa sawit, buruh bangunan, karyawan toko. “Tidak ada perlakuan balas dendam warga Malaysia kepada TKI, dan sebagainya,” tegas Widoratno lagi.
Selain warga Sabah yang tak terprovokasi, warga Nunukan dan Sebatik juga demikian. Aktivitas dari Nunukan dan Tawau maupun sebaliknya berlangsung normal.
Warga Indonesia yang berbelanja di Tawau tetap mendapat perlakuan hukum yang sama. Wajib membawa paspor atau pas lintas batas (PLB), antre di pos imigrasi (custom).
“Kami tak mencekal warga Indonesia untuk masuk ke Tawau. Kalau ada larang warga Indonesia masuk ke Tawau, bisa-bisa dagangan kita banyak tak laku. Sebab, pembeli kita rata-rata dari Nunukan dan Sebatik,” aku Cik Rohmat salah satu pedagang di bandar Tawau.(ica/fuz/jpnn)
NUNUKAN– Memanasnya hubungan antara Indoensia dengan Malaysia tak banyak mempengaruhi warga kedua negara yang tinggal di perbatasan Kaltim-Sabah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Soal Kartu Air Sehat, Ketua DPRD Jakarta Berharap Cakupan Bisa Diperluas
- Begini Langkah Kadin Provinsi untuk Mempertahankan Satu Kamar Dagang dan Industri
- Tingkatkan Ketahanan Pangan Desa, Babel Kembangkan Budi Daya Ikan Air Tawar
- Penjabat Gubernur Jateng Resmikan Jembatan Sucipto Suwigo di Magelang, Masyarakat Antusias
- Lestari Moerdijat: Tingkatkan Deteksi Dini & Kesiapsiagaan Hadapi Ancaman Bencana
- 14 Daerah di Sumut Tunggu Putusan MK terkait Hasil Pilkada 2024