Warga Sampai Mencuci Beras Pakai Air Sungai Kotor
jpnn.com, BOGOR - Wilayah timur Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hingga saat ini masih mengalami kekeringan. Padahal beberapa hari kemarin hujan sempat mengguyur kawasan Bogor.
Tak lagi berpikir soal sanitasi, kini warga Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, mencuci air beras menggunakan air sungai agar bisa dikonsumsi.
Kepala Desa Leuwinutug Deden mengatakan, ini adalah bulan ketujuh desanya mengalami kekeringan selama tahun ini. Akibatnya, sebagian warga di desanya itu kerap mengantre air bersih yang diambil langsung dari sumber air yang berada di kantor desa.
“Boleh dicek (aktivitas antrean), warga kalau sore berbondong-bondong mengantre mengambil air di Kantor Desa Leuwinutug,” katanya, Minggu (1/9).
Sesuai data yang dimiliki, Deden merinci ada 17 ribu jiwa dari tujuh RW dan 29 RT yang berada di desanya itu. Selain memanfaatkan air yang ada di kantor desa, warga juga kerap mengambil air yang bersumber dari sumur bor yang berlokasi di masjid di RW03.
BACA JUGA: Pengumuman! Musim Kemarau Sudah Tiba, Lebih Kering
Belum lagi, untuk kesibukan sehari-hari seperti mencuci baju, piring dan lainnya, warga lakukan semua di Sungai Cigede. Tetapi Deden menilai, saat ini kondisi debit air di sungai tersebut semakin surut dan kotor.
“Kemungkinan besar jika kemarau masih berlanjut, warga hanya punya satu sumber air, di masjid yang berasal dari sumur bor,” urainya.
Sebagian warga di Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, kerap mengantre air bersih yang diambil langsung dari sumber air yang berada di kantor desa.
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah
- Kebakaran Gudang Alat Dekorasi di Bogor Sebabkan Satu Orang Meninggal