Warga Sekitar TPST Bantargebang: Kami yang Dapat Bau, Pejabat Dapat Duitnya
jpnn.com - BEKASI - Warga di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Bekasi tak mau ambil pusing dengan konflik yang melibatkan banyak pihak.
Bagi mereka, yang terpenting ada perbaikan dari pengelolaan sampah di TPST tersebut.
Seperti diketahui, persoalan sampah di TPST itu belakangan kembali 'bau'. Konflik menyengat melibatkan DPRD Kota Bekasi dengan Pemprov DKI Jakarta, serta Pemprov DKI dengan pengelola TPST Bantargebang yakni PT Godang Tua Jaya dan PT NOEI.
“Siapa saja boleh mengelola sampah di sini tapi sistemnya diubah. Lebih memperhatikan warga ketimbang manjain para pejabat. Kami yang dapat baunya, pejabat yang banyak dapat duitnya,” ucap Mulyono, seperti dikutip dari Go Bekasi (Grup JPNN), Rabu (4/11).
Menurut Mulyono, saat ini masyarakat hanya mendapatkan dana kompensasi Rp 190 ribu per tiga bulan. Tidak seperti yang dijanjikan, yaitu Rp 300 ribu.
“Katanya Rp 100 ribu setiap bulan, tetapi nyatanya Rp 300 ribu (per tiga bulan) dipotong lagi ini dan itu, jadinya sampai ke warga cuma Rp 190 ribu,” paparnya. (muh/jpnn)
BEKASI - Warga di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Bekasi tak mau ambil pusing dengan konflik yang melibatkan banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS