Warga Semarang Tewas Diduga Dipukuli Oknum Polisi Jogja

Antoni menjelaskan insiden ini bermula ketika Darso pergi ke Yogyakarta dari Kota Semarang menggunakan mobil rental tanpa pamit kepada keluarganya pada Juli 2024. Ketika itu korban terlibat kecelakaan.
"Korban ini menyetir, menabrak orang, kemudian sempat bertanggung jawab. Sudah dibawa ke klinik, tetapi mungkin karena tidak punya uang, jadi meninggalkan KTP lalu pulang ke Semarang," tuturnya.
Korban yang tak punya uang kebingungan hingga mencari pekerjaan di Jakarta.
Dua bulan di ibu kota tak membuahkan hasil, korban pulang ke Semarang. Baru sepekan di Semarang, korban didatangi anggota kepolisian pada 21 September 2024.
Pagi itu, sekitar pukul 06.00 WIB, istri Darso bernama Poniyem (42) yang menyambut merasa tak curiga. Dia memanggil suaminya yang baru bangun tidur itu untuk menemui tamu berjumlah tiga orang tersebut.
"Istri memanggil korban, korban keluar menemui anggota itu. Istri korban masuk, tetapi pas keluar rumah lagi korban sudah tidak ada. Korban dibawa tanpa surat penangkapan, tanpa surat tugas, dan tanpa surat apa pun," kata Antoni.
Dua jam berselang, tiga polisi mendatangi rumah korban bersama Ketua RT setempat yang membawa kabar bahwa Darso sedang dirawat di Rumah Sakit Permata Medika, Ngaliyan, Kota Semarang.
Darso terkapar di Instalasi Gawat Darurat (IGD) hingga tiga hari mendapatkan perawatan intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) dan masuk ruang perawatan tiga hari. Baru dua hari di rumah, korban meninggal dunia.
Kasus kematian warga Kota Semarang yang diduga dipukuli oknum polisi dari Jogja telah dilaporkan ke Polda Jateng.
- Mantan Pacar Punya Kekasih Lagi, Polisi di Palembang Pamer Senjata Api
- Oknum Polisi Diduga Menganiaya Wanita Muda, Wajah Korban Memar-Memar
- Aipda Robig Penembak Siswa SMK di Semarang Minta Dibebaskan
- Buntut Pungli di Rutan Polda Jateng, Tiga Polisi Jalani Sidang Disiplin
- Tanjakan Trangkil Semarang Retak dan Menyembul, Diduga Akibat Patahan
- Tanjakan Kalipancur Semarang yang Retak Padahal Baru Jadi