Warga Sering Temukan Peluru dan Granat Asap
Minggu, 07 April 2013 – 12:23 WIB
Marjono, 56, salah seorang warga Pucangan, mengatakan, dirinya hafal dengan agenda latihan di luar markas, seperti lari pagi yang diikuti ratusan anggota. Dia sendiri sudah tidak kaget melihat ratusan orang berpostur gempal melintas di jalan kampung. Dalam latihan itu, sesekali mereka kompak menyanyikan yel-yel.
Masyarakat sekitar juga tidak kaget setiap mendengar suara ledakan cukup keras dari dalam markas itu. Bahkan, ledakan yang menggetarkan telinga itu selalu diikuti kepulan asap yang membubung tinggi mirip bom.
Menurut dia, pemandangan itu sudah biasa bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di belakang markas. ""Ya, itu kalau lagi latihan. Suara tembakan dan ledakan keras sering terdengar sampai radius jauh,"" terang Marjono.
Namun, suasana berbeda terlihat dari depan markas. Di lokasi markas yang membentang sekitar 1,5 kilometer poros Solo-Jogjakarta itu, pengendara harus berhati-hati. Sebab, di sana ada polisi tidur dengan gundukan cukup tinggi. Pengendara yang ngebut bisa saja bakal benjut.
Beberapa anggota Grup 2 Kopassus, Kandang Menjangan, Kartasura, yang menyerang Lapas Cebongan (23/3) berangkat dari Gunung Lawu. Seperti apa tempat
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala