Warga Sinaboi Riau Resah Ternak Sering Hilang, Ternyata Pelakunya
jpnn.com, ROKAN HILIR - Harimau Sumatera liar berkeliaran di permukiman dan membunuh hewan peliharaan warga Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, sejak akhir tahun 2019.
Berdasarkan hasil penelusuran Antara pada pekan awal Januari 2020 ke sejumlah desa menemui saksi mata dan juga korban yang ternaknya diterkam Harimau Sumatera mengaku resah.
Harimau tersebut berkeliaran di Desa Sinaboi Kecil dan Desa Sungai Bakau, yang keduanya berada di Kecamatan Sinaboi dan berjarak sekitar 1,5 kilometer.
"Sudah empat kambing saya mati," kata Sukro, 42, warga Desa Sinaboi Kecil saat ditemui.
Ia mengatakan rumahnya didatangi harimau sumatera liar beberapa kali sejak tanggal 27 Desember 2019. Kedatangan pertama satwa belang itu membunuh seekor kambingnya namun tidak sempat dibawa lari.
"Sekitar jam lima pagi masuk di kandang, bawa satu ekor kambing tapi ditinggal karena ketahuan sama saya. Paginya kambing itu langsung saya potong karena sudah jebol lehernya," kata Sukro.
Ia mengatakan pada saat itu tidak melihat langsung sosok harimau, tapi tiga hari kemudian serangan datang lagi dan kambingnya diserang lagi. "Besok lagi dua ekor diserang tinggal kepala saja," katanya.
Ia awalnya menduga itu serangan anjing, namun di rumahnya tidak ada anjing yang masuk. Apalagi serangan ketiga semakin jelas itu sosok harimau karena bekas cakaranya terlihat jelas di dinding kandang yang terbuat dari kayu.
Harimau Sumatera liar berkeliaran di permukiman dan membunuh hewan peliharaan warga Kecamatan Sinaboi, Kabupaten Rokan Hilir, Riau, sejak akhir tahun 2019.
- Masyarakat Pekanbaru Akui Jasa SF Hariyanto yang Membangun Infrastruktur Jalan
- Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Ninja Sawit di Langgam
- PHR Berupaya Mengentaskan Kemiskinan di Rokan, Rumah Energi Gelar FGD
- Viral Sopir Disetop & Diancam Pakai Sajam di Kampar, 1 Orang Pelaku Ditangkap, 2 Buron
- Begal Sadis di Pangkalan Kerinci Akhirnya Ditangkap, Begini Kronologinya
- Ribuan Warga Antusias Hadiri Kampanye Abdul Wahid-SF. Hariyanto di Pulau Kijang