Warga Suku Terasing Baduy Menggunakan Hak Pilih
Datang ke TPS Pukul 05.30, Kesulitan Lipat Kertas
Jumat, 10 April 2009 – 06:52 WIB

Warga Suku Terasing Baduy Menggunakan Hak Pilih
Rosita kemarin sempat kewalahan melayani warga karena banyak yang meminta obat. Kebanyakan warga mengeluh mual dan pusing.
Menurut dia, hal itu wajar karena warga banyak yang tak sempat sarapan sebelum berangkat ke TPS. "Yang dari jauh pasti berangkatnya subuh. Jadi, banyak yang belum sarapan, sehingga mengaku mual," ujar Rosita. "Obat Antalgin dan Antasid yang saya bawa habis. Tadi banyak yang minta karena mual-mual," lanjutnya.
Dibanding pemilih di daerah lain, warga Baduy mungkin paling rapi. Sebab, mereka berpakaian seragam. Yang wanita mengenakan baju putih dan jarit biru gelap, sedangkan yang pria mengenakan pakaian hitam dengan ikat kepala biru tua. Ketika berbaris antre, mereka terlihat rapi.
Beberapa warga yang diwawancarai mengaku tidak kesulitan melakukan pencontrengan. Hanya, mereka mengaku banyak yang keliru saat melipat kembali kertas suara yang telah dicontreng. Rata-rata pemilih menghabiskan waktu 5 hingga 8 menit dalam melakukan pemilihan, terhitung sejak menerima kertas suara hingga keluar dari TPS.
Kali pertama dalam sejarah, warga Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, antusias menggunakan suaranya dalam pemilu. Antrean panjang terjadi di dua TPS
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu