Warga Surabaya yang ke Pasar Tradisional, Jangan Kaget ya, Patuhi Saja
"Kalau misalnya yang dapat nampan itu hilang, ya, harus membeli lagi dan itu harus dilakukan," ujarnya.
Selain menerapkan metode pembayaran melalui nampan, Hebi menyebut, di pasar basah seperti pedagang daging dan ikan, mereka juga melengkapi lapaknya dengan tirai plastik.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya cipratan-cipratan air kepada para pembeli.
"Nah ini yang harus diantisipasi. Sehingga harus ada tirai berupa plastik itu, untuk membatasi agar cipratan-cipratan tersebut tidak menempel ke mana-mana," katanya.
Hebi mengatakan pihaknya saat ini terus mensosialisasikan protokol kesehatan kepada para pedagang di pasar, seperti halnya di Pasar Genteng Baru dan Tambahrejo.
Menurutnya, pedagang daging atau ikan di dua pasar tersebut telah melengkapi lapaknya dengan tirai plastik.
"Jadi sudah ada di Pasar Genteng Baru yang sudah melaksanakan, terus yang di Pasar Tambahrejo sedang dikerjakan," ujar Hebi.
Meski begitu, Hebi menyatakan bahwa pembentukan Pasar Tangguh ini tak hanya diterapkan kepada 67 pasar yang dikelola PD Pasar Surya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuat terobosan, sebagai upaya agar pasar tradisional tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19.
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Teka-Teki Kepemilikan SHGB 991: 3 Sengketa Berkembang Makin Pelik, Seorang Notaris Jadi Tersangka
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Hasto PDIP Yakin Jatim Tidak Akan Kebanjiran Kalau Dipimpin Risma-Gus Hans
- Khofifah Dinanti untuk Lanjut Pimpin Jatim 2 Periode, Masyarakat Sudah Rasakan Banyak Manfaat