Warga Sydney Diminta Tidak Tinggalkan Rumah saat Malam Tahun Baru
jpnn.com, SYDNEY - Masyarakat Sydney dilarang menyaksikan pertunjukan kembang api pada malam Tahun Baru dari tepi pelabuhan kota itu dan diminta menghabiskan liburan di rumah akibat kekhawatiran terkait COVID-19.
Sydney mencatat tiga kasus baru COVID-19 dalam penularan lokal pada Selasa (29/12), menambah jumlah kasus dalam klaster infeksi yang ditemukan di utara kota tersebut menjadi 129.
Sebuah pertunjukan kembang api, dengan durasi yang dipersingkat menjadi tujuh menit, rencananya akan digelar pada malam Tahun Baru. Namun, masyarakat diinformasikan bahwa mereka tidak diizinkan memasuki zona-zona yang telah ditentukan di sekitar pusat kota dan tepi pelabuhan kecuali mendapat pengecualian dari pemerintah.
Tempat-tempat di dalam zona tersebut dapat menyelenggarakan acara sesuai yang direncanakan, namun batasan jumlah kehadiran pengunjung diperketat menjadi satu orang per empat meter persegi.
"Pesan kuat saya kepada semua orang di wilayah Greater Sydney tahun ini adalah saksikan (pertunjukan) kembang api melalui televisi saja," kata Kepala Pemerintahan New South Wales (NSW) Gladys Berejiklian.
Area khusus untuk menonton pertunjukan yang disediakan bagi petugas kesehatan dan personel darurat garis depan juga dibatalkan.
Meskipun hanya mencatat kenaikan satu digit angka dalam jumlah kasus harian selama satu pekan terakhir, kawasan Pantai Utara Sydney masih berada di bawah penerapan karantina wilayah (lockdown).
Penduduk di sana dilarang bepergian, namun diizinkan mengadakan pertemuan kecil yang beranggotakan orang-orang dari daerah yang sama pada malam Tahun Baru dan keesokan harinya.
Masyarakat Sydney dilarang menyaksikan pertunjukan kembang api pada malam Tahun Baru dari tepi pelabuhan kota itu dan diminta menghabiskan liburan di rumah
- Ini Alasan D'MASIV Selalu Terima Tawaran Tampil di Malam Tahun Baru
- D'MASIV Hibur Malam Tahun Baru di Le Meridien Jakarta
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Sambut Tahun Baru, Swiss-Belhotel Pondok Indah Berikan Diskon 20 Persen