Warga Sydney Sebarkan Leaflets Bahaya Invasi China

Menteri Multikultural negara bagian New South Wales John Ajaka menyesalkan tindakan seorang pria di Sydney yang menyebarkan leaflets mengenai "invasi China" dalam pasar properti Australia.
Menurut Menteri Ajaka, pria bernama Nick Folkes itu adalah seorang yang bodoh dan ingin merusak tatanan masyarakat yang harmonis di wilayah itu.
Namun Folkes sendiri mengaku sengaja menyebarkan leaflets tersebut karena para investor asal China telah menyebabkan tingginya harga perumahan yang kini tak terjangkau oleh warga lokal.
"Orang Australia sendiri terpinggirkan dari kota sementara mereka yang menginvasi itu bisa menikmati manfaat yang diwariskan oleh generasi terdahulu kita," kata Folkes.
"Orang-orang terpinggirkan atau terlupakan ini suatu saat akan dikenang sebagai 'stolen generation' yang ditendang keluar dari pasar properti oleh para penginvasi dari China," katanya.
Menurut catatan konsultan properti Knight Frank, investor China dalam pasar properti di Sydney dan Melbourne meningkat dua kali lipat tahun lalu.
Disebutkan, investor China menanamkan lebih banyak modal dalam pasar properti di Sydney dan Melbourne dibandingkan di London dan New York.
Menurut Menteri AjakaNew South Wales merupakan masyarakat multikultur yang selama cukup dibanggakan.
Menteri Multikultural negara bagian New South Wales John Ajaka menyesalkan tindakan seorang pria di Sydney yang menyebarkan leaflets mengenai "invasi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia