Warga Syiah Akan Dipindahkan
Untuk Hindari Kultur Balas Dendam
Selasa, 28 Agustus 2012 – 07:36 WIB
Meski begitu bukan berarti rencana ini akan langsung dijalankan. Soekarwo menunggu kesepakatan dengan pihak-pihak terkait lebih dahulu. Rencananya dalam waktu dekat ia akan melakukan pertemuan dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), organisasi yang mewakili syiah di Indonesia Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (IJABI), tokoh agama dari NU dan Muhammadiyah baik strutural maupun kultural, masyarakat dan berbagai elemen lainnya.
Baca Juga:
Sebab untuk masalah agama Pemprov memang tidak bisa ikut campur secara langsung. Terlebih kedua belah pihak mengatasnamakan agama. Untuk menyelesaikannya sulit karena masing-masing menawarkan surga. Dengan adanya pertemuan ini diharapkan ada solusi yang terbaik. "Saya tadi pagi ditelepon Presiden menanyakan kronologis dan solusi sekarang dan kedepan seperti apa," tegasnya.
Soekarwo menjelaskan bahwa berdasarkan paparan dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI), syiah juga termasuk agama Islam. Meski begitu, ia meminta agar warga syiah tidak menggunakan syiar yang menyinggung kelompok lainnya. Misalnya dengan menyebutkan bahwa sahabat Rasulullah hanya Ali bin Abi Thalib. Local wisdom seperti itu harus benar-benar diperhatikan.
Sampai kemarin, terang Soekarwo, sudah ada 8 orang yang ditangkap. Tujuh orang ditangkap pagi dan satu orang menjelang siang. Senjata dari 8 orang ini juga dilucuti untuk mencegah konflik lebih lanjut. Selain itu masih ada 400 personil polisi dan 100 TNI yang diturunkan untuk melakukan pendekatan.
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo tidak ingin kerusuhan antara warga syiah dan non syiah di Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan
BERITA TERKAIT
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada