Warga Syria Siap Perang Lawan Assad
Tentara Terus Gempur Homs, Teluk Bakal Persenjatai Oposisi
Rabu, 15 Februari 2012 – 09:05 WIB
DAMASKUS – Tidak ada tanda-tanda bahwa kekerasan dan pertumpahan darah di Syria bakal segera reda. Bahkan, gempuran pasukan keamanan Syria di Kota Homs, sekitar 162 kilometer Damaskus, semakin brutal kemarin (14/2). Lembaga perlindungan HAM Syria pun menyebut serangan militer yang loyal kepada rezim Presiden Bashar al-Assad atas kota di barat Syria tersebut merupakan yang tergencar selama lima hari terakhir. ’’Situasinya amat mengerikan. Banyak perempuan hamil di sana, serta penderita penyakit jantung dan diabetes. Hampir semuanya terluka sehingga tidak bisa dievakuasi,’’ paparnya dari lokasi.
’’Bombardir atas wilayah Baba Amr (salah satu kawasan di Kota Homs, Red) dimulai sejak pagi dan ini yang paling intens dalam lima hari terakhir,’’ ujar Rami Abdel Rahman dari Lembaga Pemantau HAM Syria (SOHR) kemarin. ’’Rata-rata dua roket dalam satu menit menghajar wilayah itu,’’ tambahnya kepada Agence France-Presse via telepon. Data tersebut diperolehnya dari laporan di lapangan.
Laporan itu juga dibenarkan Hadi Abdullah dari Komisi Umum Revolusi Syria (GCSR), sebuah kelompok aktivis oposisi. Menurut dia, artileri dan senjata berat militer Syria secara massif terus menghajar wilayah Baba Amr, markas tentara pembangkang kelompok oposisi atau Free Syrian Army (FSA) di kota terbesar ketiga di negeri tersebut (setelah Damaskus dan Aleppo di utara).
Baca Juga:
DAMASKUS – Tidak ada tanda-tanda bahwa kekerasan dan pertumpahan darah di Syria bakal segera reda. Bahkan, gempuran pasukan keamanan Syria
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer