Warga Tak akan Deklarasi Pembukan Dolly
jpnn.com - SURABAYA - Juru bicara Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Afeng menuturkan bahwa pemkot langkah-langkah Pemkot Surabaya dalam menutup lokalisasi Dolly kerap memancing amarah warga. Menurutnya, program yang digulirkan pemkot juga belum menyentuh semua orang yang terdampak.
’’Saya sebagai orang yang terdampak langsung dan berdagang di sana tak pernah dapat tawaran program apa-apa,’’ ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kericuhan kecil di Dolly pada Jumat (25/7) saat petugas pemkot hendak memasang plang bebas prostitusi di sana.
Nah, sebenarnya, isu pemasangan plang di beberapa titik di Putat Jaya didengar FPL sejak Kamis (24/7). Sejak deklarasi penutupan, beberapa warga memantau aktivitas secara berkala di koramil.
Saat berita pemasangan plakat terdengar, beberapa warga disiagakan di beberapa lokasi. ’’Meski situasi terlihat sepi, tidak berarti kami diam,’’ tegas Ketua PKL Dolly Yanto yang mewakili FPL.
Dia tidak setuju dengan pemasangan plang tersebut. ’’Tidak ada sosialisasi dan koordinasi dengan warga,’’ ungkap dia.
Ketika ditemui di posko perlawanan, koordinator FPL Pokemon menegaskan bahwa Dolly akan buka sebagaimana biasanya setelah Lebaran. ’’Tidak ada deklarasi buka. Lha wong Dolly tidak ditutup kok!’’ ujarnya. (jun/laz/end/mas)
SURABAYA - Juru bicara Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Afeng menuturkan bahwa pemkot langkah-langkah Pemkot Surabaya dalam menutup lokalisasi Dolly
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap II Pemkot Mataram Dibuka, Ini Pesan Pak Taufik Priyono
- Mendes Yandri Dorong Kolaborasi Pemda dan Pemdes untuk Kemajuan Desa Mandiri
- Pj Gubernur Sumut Apresiasi Antusiasme Masyarakat di Ajang Aquabike 2024
- Bocah Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya Palembang, Tim SAR Langsung Bergerak
- Calon Bupati Biak Numfor Diduga Melakukan Pencabulan
- Geram Melihat Sampah di TPS Mandala Krida, Menteri LH Panggil Pemkot Yogyakarta