Warga Tak Punya KTP, Kumpul Kebo pun Biasa
Senin, 01 Maret 2010 – 03:43 WIB

Taman dan Siti Aminah, warga Kampung Beting Remaja, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Foto: Lucky Nur Hidayat/Jawa Pos.
Kampung Beting di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, beberapa kali diliput media massa. Sebabnya, kawasan itu menjadi lahan subur bagi aktivitas penjualan bayi. Bagaimana suasananya?
Laporan LUCKY NUR HIDAYAT, Jakarta
TIDAK sulit mencari letak Kampung Beting. Apalagi sejak kasus trafficking anak di sana mencuat di media massa beberapa kali. Lokasi kampung itu tepat di belakang Islamic Center, bekas lokalisasi Kramat Tunggak.
Ketika Jawa Pos ke sana Sabtu (20/2) lalu, kampung seluas 4,5 hektare itu sedang dilanda banjir. "Ya, begini Mas. Banjir kalau musim hujan. Kadang bisa selutut dan tidak surut-surut walau sudah tiga hari," kata Ricardo Hutahaean, ketua Forum Bersama Penggugat Kampung Beting.
Kampung Beting di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, beberapa kali diliput media massa. Sebabnya, kawasan itu menjadi lahan subur bagi aktivitas penjualan
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah