Warga Tak Punya KTP, Kumpul Kebo pun Biasa
Senin, 01 Maret 2010 – 03:43 WIB
Menurut Ricardo, bukan hanya para PSK yang menjual bayinya. Ada juga ibu rumah tangga. Salah satunya pasangan Taman, 37, dan Siti, 35. Mereka tinggal di lorong gang sempit. Rumah mereka berukuran sekitar 2,5 x 3 meter dan dibuat bertingkat.
Dinding rumah itu terbuat dari tripleks yang disambung dengan paku. Lantai tanah diberi pecahan genting. Di lantai satu terdapat dua ruang. Ruang tamunya menjadi satu dengan tempat perapian ala kadarnya untuk memasak, dan kamar mandi yang hanya dipisahkan tripleks.
Ketika dikonfirmasi soal anaknya yang dijual, Siti membantah. Dia mengatakan hanya memindahkan status pengasuhan. "Anak-anak saya ikut uaknya (pamannya)," tuturnya. Hal ini dibenarkan Taman, suaminya. Taman mengatakan, dua anaknya terpaksa diberikan agar nasib mereka bisa berubah. "Kami punya enam anak. Yang kami berikan adalah anak kedua dan keempat," kata pria yang sehari-hari mengamen ini.
Kini, yang ikut dengan Taman adalah empat anak. Mereka adalah si sulung Rahmat Hidayat, 16, anak ketiga Sarah Amelia, 12, Latif Fadilah, 4, dan si bungsu Tiara Adinda, 2.
Pada awal pembicaraan, Taman dan Siti mengatakan mengikutkan kedua anaknya kepada uaknya. Tapi, setelah ngobrol hampir dua jam, pasutri itu keceplosan juga. Mereka akhirnya mengakui bahwa kedua anaknya diberikan kepada orang lain. Diduga kuat mereka mendapat imbalan, meski untuk hal ini keduanya tak mengakuinya.
Kampung Beting di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, beberapa kali diliput media massa. Sebabnya, kawasan itu menjadi lahan subur bagi aktivitas penjualan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408