Warga Tak Punya KTP, Kumpul Kebo pun Biasa
Senin, 01 Maret 2010 – 03:43 WIB
Taman menceritakan, peristiwa itu terjadi pada 1995. Saat itu istrinya mengandung anak kedua.
Saat mengamen, Taman sering mengajak istrinya yang hamil. "Ketika ngamen di daerah Tanjung Priok, saat istri saya hamil tua, ada orang China Gedong yang merasa iba pada kami. Dia menyuruh kami masuk ke rumahnya," ceritanya. Saat itulah Taman ditawari agar anak keduanya diberikan jika sudah lahir. "Mereka mengeluh tak punya anak," ujar Taman yang mengaku pernah menjadi pemain figuran dalam sebuah film nasional ini.
Karena terdesak oleh biaya persalinan dan khawatir tak bisa menghidupi anak keduanya, dia pun merespons tawaran itu. Taman terpaksa merelakan anak keduanya diambil orang lain yang diperkirakan dari Bandung. "Setelah lahir, anak kedua saya berikan," katanya.
Lalu, anak keempat diminta oleh seorang pria keturunan Arab asal Surabaya. "Kami belum sempat memberi nama kedua anak perempuan kami itu. Pokoknya, beberapa saat setelah mereka lahir, suami saya kasi tahu kalau sudah ada yang ambil. Ya, saya mengangguk saja," cerita Siti.
Kampung Beting di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, beberapa kali diliput media massa. Sebabnya, kawasan itu menjadi lahan subur bagi aktivitas penjualan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408