Warga Tak Punya KTP, Kumpul Kebo pun Biasa
Senin, 01 Maret 2010 – 03:43 WIB

Taman dan Siti Aminah, warga Kampung Beting Remaja, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Foto: Lucky Nur Hidayat/Jawa Pos.
Taman menegaskan, dirinya tak menjual anak-anaknya. Sebab, saat anaknya diambil orang, dia tak menerima uang sepeser pun. "Pokoknya, kami tahu beres. Biaya kelahiran, jamu, dan semuanya sudah dibayari. Tapi, yang paling penting semoga anak-anak itu nasibnya berubah jadi sukses," jelasnya sambil mengacungkan jempol.
Pria tamatan SMP itu tak menyesali perbuatannya memberikan dua anak perempuannya kepada orang lain. Malah, ada sedikit perasaan bersyukur. Itu karena bebannya telah berkurang.
Dia menceritakan, si sulung Rahmat kini sering pulang sambil menangis. Dia mengeluh diejek temannya. Siswa kelas 3 SMP itu tak mendapat nomor ujian karena menunggak SPP enam bulan.
"Makan saja susah, kok harus bayar Rp 65 ribu per bulan. Yah, kata siapa sekolah gratis," ujarnya.
Kampung Beting di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, beberapa kali diliput media massa. Sebabnya, kawasan itu menjadi lahan subur bagi aktivitas penjualan
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu