Warga Takut di Kampung Sendiri
Minggu, 07 November 2010 – 19:49 WIB
![Warga Takut di Kampung Sendiri](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Warga Takut di Kampung Sendiri
JAKARTA -- Desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, termasuk yang harus dikosongkan guna menghindari ancaman wedhus gembel yang dimuntahkan Merapi, yang sulit diprediksi kapan terjadi. Warga di sana pun mentaati perintah pengosongan ini. Mereka menyebar di sejumlah titik pengungsian, baik di ibukota Boyolali, Salatiga, bahkan sebagian hingga ke Solo. "Termasuk saya. Tapi saya benar-benar takut. Desa saya sudah begitu menakutkan. Sepi, seperti di alam lain. Rumah, pohon, tanah, semua menjadi putih karena debu. Masuk rumah sebentar, saya langsung lari keluar lagi," cerita Agus, warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo.
Nyaris, kawasan Selo telah menjadi area tanpa penghuni. Berdasarkan laporan Agus W, tokoh pemuda di Selo kepada JPNN, Minggu (7/11) petang, sebagian warga mengungsi ke rumah sanak familinya yang berada di luar Boyolali.
Hanya saja, hampir setiap pagi dalam dua hari ini, ada saja warga yang ingin sejenak pulang ke rumahnya untuk mengambil dokumen-dokumen atau surat-surat penting, seperti ijazah, KTP, dan sejenisnya. Dipilih pagi hari, lantaran biasanya puncak Merapi di pagi hari bisa tampak jelas lantaran belum berkabut. Hanya saja, karena ternyata Merapi tetap saja ditutupi asal tebal, hanya warga yang benar-benar nekad saja yang berani "lari" sejenak masuk rumah.
Baca Juga:
JAKARTA -- Desa-desa yang berada di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, termasuk yang harus dikosongkan guna menghindari ancaman wedhus gembel yang
BERITA TERKAIT
- Jadi Tersangka, Sopir Truk Kecelakaan Maut GT Ciawi Ditahan
- Nelayan Hilang Setelah Terjatuh dari Perahu di Perairan Buton Selatan, Tim SAR Bergerak
- Kapolda Sumut Bantu Pengobatan Bocah Perempuan Korban Penganiayaan di Nias Selatan
- Transformasi Kota Cilegon di Bawah Kepemimpinan Helldy
- Legislator Banten Laporkan Eks Pj Gubernur ke KPK
- PPPK Tahap 2 Kota Jambi, 200 Pelamar TMS, Diperkirakan Bertambah