Warga Tanjungbalai Desak Polisi Ciduk Otak Ujaran Kebencian
jpnn.com, TANJUNG BALAI - Masyarakat Tanjungbalai, Sumatera Utara, mendesak kepolisian menangkap otak di balik spanduk bernada ujaran kebencian yang muncul beberapa waktu lalu.
Spanduk itu bertuliskan BKM Masjid Sultan Ahmadsyah Tanjungbalai Beserta Masyarakat & Jamaah Menolak Drs Thamrin Munthe MHum Memberi Tausiah di Kota Tanjungbalai.
Polisi sendiri sudah menetapkan HZB, JSP, dan AK sebagai tersangka pemasangan spanduk bernada ujaran kebencian itu.
Namun, otak atau aktor intelektual di balik pemasangan spanduk itu masih bebas berkeliaran.
“Polisi jangan sebatas menjadikan pelaku pemasangan spanduk bernada provokatif itu sebagai tersangkal. Namun, harus ditahan biar masyarakat tenang,” kata Andi Margolang, warga Kecamatan Datuk Bandar, Rabu (12/12).
Dia pun meminta Polda Sumut menangkap otak di balik pemasangan spanduk provokatif itu.
“Tindakan mereka meresahkan masyarakat. Kasus ini sudah terjadi enam bulan lalu dan pelaku pemasangan spanduk pun sudah ditetapkan sebagai tersangka,” tutur dia.
Warga lainnya bernama Yusup Sitompul juga berharap polisi menciduk aktor intelektual di balik pemasangan spanduk itu.
Masyarakat Tanjungbalai, Sumatera Utara, mendesak kepolisian menangkap otak di balik spanduk bernada ujaran kebencian yang muncul beberapa waktu lalu.
- Sempat Hilang, Wanita Ini Ternyata Diterkam Buaya
- Pria Asal Jember Ini Berani Sebut Warga NU Bodoh di Medsos, Begini Jadinya
- Ahmad Sahroni Yakin Polri Bisa Maksimal Menjaga Keamanan Selama Pilkada
- Pilpres 2024, Ganjar Optimistis Menang Mutlak di Sumatera Utara
- Gelar Doa Bersama, AKBP Kurnia Setyawan Doakan Pemilu 2024 di Meranti Aman & Damai
- Terima Ancaman Pascadebat, Anies: Mudah-mudahan Tidak Kejadian