Warga Terdampak Longsor Ponorogo Segera Direlokasi
jpnn.com, PONOROGO - Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni meninjau langsung lokasi bekas bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (2/3).
Mereka menuju lokasi menggunakan motor trail ke lokasi titik nol yang sulit diakses.
Panjangnya longsor yang terjadi dari mahkota longsor ke daerah hilir, mencapai 1,5 Km.
Rektor UGM Dwikorita yang ikut ke lokasi mengatakan struktur geologi di sekitar tempat kejadian berupa patahan.
"Perbedaan morfologi menyebabkan aliran longsor berbelok sehingga cukup jauh dampak dari longsor," ucapnya, seperti siaran pers BNPB pada Senin (3/4) pagi.
Menurut kepala BNPB, tim dari PVMBG, UGM, PUPERA dan LHK telah melakukan Kajian secara cepat untuk melakukan pemulihan secara keseluruhan. Salah satunya adalah relokasi penduduk terdampak.
"Bersama pemerintah daerah setempat, kami telah meminta untuk menyediakan segera tempat relokasi penduduk," ujar Willem.
Permintaan itu menurutnya telah disetujui bupati. Sementara usulan masyarakat untuk membangun di lokasi ladang mereka masih akan dikaji oleh tim guna memastian masyarakat aman dari potensi bencana.
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus
- Anak Aniaya Ayah Kandung di Ponorogo, Korban Tewas