Warga Terdampak Longsor Ponorogo Segera Direlokasi
Sedangkan masa tanggap darurat berlaku dari 2-15 April 2017. Pencarian dan penanganan pengungsi masih terus dilanjutkan.
Kepala BNPB memuji upaya pemerintah daerah yang telah cakap menangani bencana longsor tersebut.
Penanganan pengungsi sudah ditangani dengan baik oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan. Operasi pencarian korban juga sudah dikelompokkan dan terus dilakukan.
"Ada tujuh alat berat dan dibagi 3 sektor. Sektor A kedalaman 17-20 meter yang ditangani oleh Basarnas. Sektor B oleh TNI dan Sektor C oleh Polri. Pencarian korban akan terus dilakukan" ucap Willem.
Pada kesempatan tersebut, BNPB juga memberikan Dana Siap Pakai sebesar Rp 500 juta untuk penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Ponorogo.
Bencana tanah longsor ini akan menjadi bencana yang ditangani oleh Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan pendampingan BNPB. Baik pendanaan, logistik, dan keperluan lain selama masa tanggap darurat.
Hingga Senin pagi (3/4/2017) 2 korban meninggal telah ditemukan sedangkan 26 korban masih hilang.
Sebanyak 300 jiwa mengungsi di rumah kepala desa dan menumpang sanak saudara terdekat yang aman dari longsor. (fat/jpnn)
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus
- Anak Aniaya Ayah Kandung di Ponorogo, Korban Tewas