Warga Timor Leste Boleh Kerja di Kawasan Pertanian Australia
Pemerintah Federal Australia sekarang akan mengijinkan pekerja di bidang pertanian dari kawasan Pasifik dan Timor Leste, karena kurangnya tenaga kerja di bidang tersebut.
Sebelumnya tenaga kerja asing hanya boleh bekerja di bidang hortikultur, perkebunan tebu dan industri perikanan, namun sekarang akan diperluas ke bidang seperti peternakan, perkebunan gandum dan gabungan antar keduanya.
Sekarang mereka yang berasal dari kawasan Pasifik dan Timor Leste bisa bekerja selama enam sampai sembilan bulan, dan membayar pajak 15 persen, dan kembali setiap tahun untuk pekerjaan seperti ini dalam program yang disebut Seasonal Worker Programme (Program Pekerja Musiman)
Pekerja dari Tuvalu, Kiribati dan Nauru bisa bekerja sampai sembilan bulan karena mahalnya biaya transportasi untuk mencapai Australia sangat mahal, sementara pekerja dari Fiji, Papua Nugini, Samoa, Solomon Islands, Tonga, Vanuatu dan Timor Leste selama enam bulan.
"Yang baru dari perluasan ini adalah mereka bisa kembali lagi ke Australia, sehingga mereka memiliki hubungan dengan majikan, mereka akan mengerti pekerjaan yang ada, dan mereka bisa memberi sumbangan bagi pembangunan di masyarakat mereka sendiri ketika mereka kembali ke negara masing-masing." kata Menteri Tenaga Kerja Australia Michaella Cash.
Perubahan ini dilakukan oleh Australia setelah adanya survei yang dilakukan Bank Dunia tahun lalu yang mengatakan bahwa tenaga kerja murah - yaitu para backpackers- yang mengambil pekerjaan dari para pekerja asal Kepulauan Pasifik tersebut.
Laporan Bank Dunia tersebut meminta kepada pemerintah Australia untuk memperketat visa bagi backpackers, hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
Pemerintah sekarang akan menaikkan pajak bagi para backpackers menjadi 32,5 persen dari setiap sen upah mereka mulai bulan Juli 2016.
Pemerintah Federal Australia sekarang akan mengijinkan pekerja di bidang pertanian dari kawasan Pasifik dan Timor Leste, karena kurangnya tenaga
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata