Warga Tionghoa Diajak Masuk Birokrasi
Minggu, 25 Januari 2009 – 09:55 WIB
Justru dengan keragaman, kata Andi, birokrasi bakal menjadi dinamis. ''Negeri kita akan maju dan makmur bila kita anggap Indonesia itu ibarat badan manusia. Ada kepala, mata, telinga, dan kaki yang semua melaksanakan fungsi masing-masing untuk menjadi manusia,'' ujarnya.
Baca Juga:
Tangan manusia, kata dia, akan menikmati sesuatu dengan seluruh badan. Sebab, yang dinikmati tangan tidak hanya dirasakan tangan, tapi juga dinikmati mulut. Demikian pula, yang dirasakan mulut dirasakan seluruh anggota badan.
''Mulut bisa membedakan panas, dingin, dan sebagainya juga bukan hanya untuk kepentingan dirinya. Kalau kaki terantuk batu, yang sakit bukan hanya kaki, tapi seluruh badan manusia. Nah, saya bermimpi Indonesia seperti itu,'' katanya.
Sakit memang pernah lama dirasakan etnis Tionghoa di Indonesia. Sejarah etnis atau masyarakat Tionghoa di Indonesia adalah sejarah perlawanan. Perlawanan terhadap penindasan, juga perlawanan terhadap ketidakadilan atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang cenderung diskriminatif.
JAKARTA - Warga Tionghoa berbondong-bondong masuk di jajaran birokrasi dengan menjadi PNS (pegawai negeri sipil)? Itulah yang diharapkan Menteri
BERITA TERKAIT
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani