Warga Tionghoa Diajak Masuk Birokrasi

Warga Tionghoa Diajak Masuk Birokrasi
Warga Tionghoa Diajak Masuk Birokrasi
Justru dengan keragaman, kata Andi, birokrasi bakal menjadi dinamis. ''Negeri kita akan maju dan makmur bila kita anggap Indonesia itu ibarat badan manusia. Ada kepala, mata, telinga, dan kaki yang semua melaksanakan fungsi masing-masing untuk menjadi manusia,'' ujarnya.

Tangan manusia, kata dia, akan menikmati sesuatu dengan seluruh badan. Sebab, yang dinikmati tangan tidak hanya dirasakan tangan, tapi juga dinikmati mulut. Demikian pula, yang dirasakan mulut dirasakan seluruh anggota badan.

''Mulut bisa membedakan panas, dingin, dan sebagainya juga bukan hanya untuk kepentingan dirinya. Kalau kaki terantuk batu, yang sakit bukan hanya kaki, tapi seluruh badan manusia. Nah, saya bermimpi Indonesia seperti itu,'' katanya.

Sakit memang pernah lama dirasakan etnis Tionghoa di Indonesia. Sejarah etnis atau masyarakat Tionghoa di Indonesia adalah sejarah perlawanan. Perlawanan terhadap penindasan, juga perlawanan terhadap ketidakadilan atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang cenderung diskriminatif.

JAKARTA - Warga Tionghoa berbondong-bondong masuk di jajaran birokrasi dengan menjadi PNS (pegawai negeri sipil)? Itulah yang diharapkan Menteri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News