Warga Tulungagung Waswas, Rumah Mereka Tiba-Tiba Retak
jpnn.com, TULUNGAGUNG - Puluhan rumah warga di dua desa Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengalami retak-retak pada lantai maupun struktur bangunan terdampak pergerakan tanah (likuifaksi) selama beberapa hari terakhir.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo yang meninjau langsung dampak likuifaksi di Desa Tanggunggunung dan Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung mengatakan kejadian tanah gerak di wilayah pemukiman itu menjadi atensi (perhatian) pemerintah daerah.
"Kami akan segera menerjunkan tim ahli untuk mengevaluasi struktur tanah serta aman atau tidaknya daerah di sini untuk hunian," kata Maryoto seusai meninjau dampak tanah gerak, Kamis.
Menurut dia, analisa ini sangat diperlukan pemerintah daerah sebelum mengambil keputusan, apakah kedua pemukiman masih bisa dijadikan sebagai lokasi hunian atau tidak. Jika masih bisa mereka akan membantu proses renovasi rumah warga.
"JIka tidak berarti harus ada opsi relokasi," lanjutnya.
Plt Camat Tanggunggunung Heru Junianto memerinci, di Desa Tanggunggung, total rumah warga yang mengalami retak dampak pergerakan tanah ini ada 53 KK.
Sementara di Desa Ngepoh yang mengalami kerusakan struktur bangunan akibat likuifaksi ada delapan rumah.
"Kalau yang parah (di Desa Tanggunggung dan Ngepoh) ada 11 rumah, sehingga penghuninya memilih mengungsi," terang Sugeng.
Warga Tulungagung yang rumahnya retak terpaksa mengungsi agar tidak ada korban jiwa.
- Bayi Perempuan Dibuang di Kebun Warga Trenggalek, Polisi Cari Orang Tua Korban
- Puluhan Rumah Warga di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah
- Pilkada Jatim 2024: Khofifah-Emil Unggul, Raih 12,1 Juta Suara
- Bencana Alam, Ratusan Warga 9 Kecamatan di Cianjur Mengungsi
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil