Warga Tuntut Pembangunan Dua Musala Rp 509 Juta
jpnn.com, NGAWI - Ratusan warga Desa/Kecamatan Widodaren, Ngawi, Jatim kembali menggeruduk kantor perwakilan PT Waskita Karya (Persero) kemarin (16/10).
Mereka kesal karena merasa dibohongi. Warga menganggap Badan usaha milik negara (BUMN) yang mengantongi kontrak pengerjaan ruas tol Ngawi-Solo itu mangkir.
"Karena belum diberikan, makanya ini kami tagih pembangunan dua musala seperti yang pernah dijanjikan,'' ujar Bambang Subiantoro, perwakilan warga Desa Widodaren.
Menurut Bambang, unjuk rasa tersebut berawal dari kekesalan warga Desa Widodaren.
Sejak pembangunan tol dimulai, warga dibuat kesal dengan debu yang disebabkan wira-wiri kendaraan yang mengangkut material.
Kondisi tersebut membuat beberapa warga memilih untuk menutup rumah, bahkan toko.
"Juga suara bising pengerjaan proyek. Sebab, pengerjaan sampai malam," bebernya.
Warga akhirnya meminta kompensasi atas gangguan yang dialami. Sayang, pihak Waskita Karya tidak menerima permintaan kompensasi dalam bentuk uang tunai.
Pembangunan musala adalah kompensasi untuk pembangunan tol yang dianggap mengganggu kenyamanan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Pemimpin Amanah, Khofifah Tuai Dukungan Lanjut 2 Periode dari Sejumlah Pedagang Pasar Besar Ngawi
- Polisi Gerebek Arena Judi Sabung Ayam di Ngawi, Satu Orang Tewas, Begini Kronologinya
- Laskar Ngawi & Anis Rupata Nera Foundation Berhalalbihalal dengan 100 Tukang Becak
- Laskar Ngawi dan Anis Rupata Nera Foundation Berbagi Kebaikan di Ramadan
- Hilirisasi Rudi