Warga Uighur Hidup Ketakutan di Tengah Meningkatnya 'Pendidikan Ulang' di China
Di Xinjiang saat ini misalnya, menumbuhkan jenggot, salat secara teratur, atau menghubungi keluarga di luar negeri, dapat menyebabkan seseorang dipenjara atau dikirim ke "kamp pendidikan ulang".
"Di Xinjiang, menjadi orang Uighur, menjadi etnis minoritas, itu kejahatan besar" kata Almas Nizamidin.
"Orang seperti domba yang menunggu untuk dibunuh, kehilangan harapan," tambahnya.
Menurut Profesor Millward, beberapa elemen dari "kamp pendidikan ulang" menyerupai Revolusi Kebudayaan China. Kampanyenya menggunakan cara-cara pemaksaan untuk mengubah sikap orang.
"Penargetan etnis dan agama dari seluruh kelompok etnis dan penggunaan penahanan massal, mencerminkan preseden sejarah yang sangat gelap," katanya.
Deplu Australia mengatakan pihaknya prihatin dengan meningkatnya laporan penganiayaan terhadap orang Uighur di Xinjiang.
"Kami telah menyampaikan permasalahan ini dengan China," kata Deplu Australia.
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi