Warga Uighur Hidup Ketakutan di Tengah Meningkatnya 'Pendidikan Ulang' di China

Warga Uighur Hidup Ketakutan di Tengah Meningkatnya 'Pendidikan Ulang' di China
Warga Uighur Hidup Ketakutan di Tengah Meningkatnya 'Pendidikan Ulang' di China

"Saya mendorong dan bilang 'apa yang kamu lakukan? Kamu tidak bisa melakukan hal itu'," katanya.

"Kemudian lebih dari 15 orang datang dan memukuli saya. Berikutnya yang saya ingat adalah saya sudah di rumah sakit," tambah Sam.

Warga lainnya bernama Elminur dibesarkan di Ghulja, Xinjiang, dan datang tiba di Australia tahun 2009.

Mahasiswa berusia 20 tahun itu meminta nama belakangnya tidak disebutkan karena dia masih memiliki keluarga di China.

Dia mengaku saat di sekolah di Ghulja dia diminta untuk tidak shalat.

"Tumbuh dewasa saya takut shalat," katanya, "Ketika pertama kali datang ke sini saya ragu-ragu bergabung dengan ritual keagamaan."

Warga Uighur Hidup Ketakutan di Tengah Meningkatnya 'Pendidikan Ulang' di China Photo: Salah seorang siswa keturunan Uighur menyampaikan orasi di depan Kedubes China di Canberra. (Supplied)

Seorang siswa SMA di Uighur, yang datang ke Adelaide dari Ghulja tiga tahun lalu, menceritakan kenangan Ramadhan di Xinjiang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News