Warga Usir Anggota Ahmadiyah, Begini Komentar Mendagri

jpnn.com - JAKARTA – Mendagri Tjahjo Kumolo meminta Pemprov Kepulauan Bangka Belitung dan Pemkab Bangka melakukan langkah-langkah preventif, menyusul aksi sejumlah warga mendatangi Sekretariat Ahmadiyah di provinsi tersebut, Minggu (24/1).

Tjahjo meminta langkah tersebut diambil guna mencegah massa  tidak melakukan aksi main hakim sendiri. Apalagi diketahui kedatangan massa ke sekretariat Ahmadiyah yang terletak di Kelurahan Srimenanti Sungailiat tersebut, berupaya melakukan pengusiran terhadap warga Ahmadiyah.

"Pemda harus menjaga situasi dan melakukan langkah-langkah agar kondusif. Koordinasi intensif, sesama Forkompimda (forum komunikasi pimpinan daerah) lakukan deteksi dini untuk cegah main hakim sendiri," ujar Tjahjo, Senin (25/1).

Menurut Tjahjo, aksi  massa berawal setelah sebelumnya sekitar 300  orang mendatangi kediaman salah seorang ulama Sungailiat. Mereka kemudian bergerak menuju sekretariat Ahmadiyah, dengan tujuan melakukan aksi pengusiran Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) dari bumi Babel.

‎Namun aparat gabungan ‎berhasil mencegat, hingga kemudian massa bersedia dimediasi Bupati dan Kapolres Bangka.

"Dimediasi Bupati Bangka dan Kapolres. Massa selanjutnya membubarkan diri dengan tertib setelah mendengar penjelasan Bupati Bangka," Tjahjo.

Usai memediasi massa, Bupati Bangka Tarmizi dan Kapolres Bangka AKBP Sekar Maulana langsung melakukan pertemuan dengan pengurus JAI Bangka Belitung. Hasilnya tercipta kesepakatan, pihak JAI diberi waktu dua minggu atau hingga 5 Februari 2016 untuk angkat kaki dan pindah dari Kabupaten Bangka.

Pengusiran diduga berawal dari surat bertanggal 5 Januari yang ditandatangani Fery Insani, Sekretaris Daerah Bangka. Isi surat menyatakan bahwa Jemaah Ahmadiyah Indonesia harus keluar dari lingkungan Srimenanti Sungailiat atau bertobat. Karenanya pengikut Ahmadiyah diminta meninggalkan Srimenanti Sungailiat, Bangka.(gir/jpnn)