Warga Yahukimo Malas Ikuti Pemilu Ulang
Rabu, 09 September 2009 – 04:31 WIB
YAHUKIMO -- Entah ada hubungannya dengan masalah kelaparan atau tidak, yang jelas warga Yahukimo tidak antusias mengikuti pemilu ulang yang digelar di sana, Selasa (8/9). Hanya satu dua warga saja yang sudi datang ke TPS pada pukul 10.00 WIT, padahal TPS sudah mulai dibuka satu jam sebelumnya, yang dibuka Bupati Bupati Yahukimo Ones Pahabos SE,MM. Padahal, saat pemilu 9 April 2009 silam, warga cukup antusias.
Pemilu ulang ini untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI pada 37 distrik di Kabupaten. Berdasar pantauan JPNN di TPS 1 Dekai, meski sepi, aparat kepolisian dari Polres Yahukimo tetap siaga melakukan pengawasan. Mestinya, pemilu ulang digelar tanggal 7 September, namun terpaksa ditunda sehari karena belum siapnya logistik.
Baca Juga:
Salah seorang warga, Dina Numberi yang ditemui usai pencontrengan mengakui jika sesuai dengan pantauannya di sejumlah TPS , antusiasme warga mendatangi TPS yang ikut mencontreng sangat kurang. Menurutnya, warga mengaku tidak bersemangat lagi untuk mencontreng dua kali. Bahkan dirinya juga mengaku tidak setuju dengan pemilihan ulang Yahukimo ini. Hanya saja sebagai bentuk partisipasinya, sehingga dirinya datang mencontreng.
Dia menganalisa, pemilu ulang ini dilakukan akibat kinerja penyelenggara Pemilu Yahukimo yang tidak becus lantas masyarakat jadi korban. "Sebenarnya yang jual beli suara itu KPU, tetapi kita rakyat jadi korban," katanya.
YAHUKIMO -- Entah ada hubungannya dengan masalah kelaparan atau tidak, yang jelas warga Yahukimo tidak antusias mengikuti pemilu ulang yang digelar
BERITA TERKAIT
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK