Warisan Miliaran, tapi Tak Sampai Berebut
Senin, 13 September 2010 – 09:33 WIB
Wisnu Murti Rahajo, anak kesembilan Kustoro dari istri keempat mengatakan, pusat kegiatan yayasan itu berada di Cirebon, tempat bisnis utama Kustoro beroperasi. Dia menyatakan, dengan adanya yayasan usaha yang dirintis orang yang mereka panggil "papah" itu berjalan dengan baik. Semua keputusan yang berkaitan dengan usaha tersebut diambil atas persetujuan bersama. Misalnya, ketika mereka akan melakukan ekspansi bisnis atau mengikuti suatu tender.
Wisnu menyatakan, sejauh ini tidak ada masalah dengan pengelolaan usaha warisan ayah mereka. "Kami sudah saling percaya. Jadi, tidak pernah sedikit pun tebersit akan ada yang mencurangi atau mengambil keuntungan sendiri," papar mahasiswa Jurusan Filsafat UGM yang memilih cuti untuk merintis usaha sendiri itu.
Dia mengatakan, selain membantu menjalankan bisnis keluarga, dirinya memulai usaha karena tidak ingin bergantung pada bisnis keluarga. Saat ini Wisnu memiliki usaha pelayanan laundry di Cirebon dan warnet di Pemalang.
Mengenai bisnis keluarga yang dijalankan bersama, Indah Setiawati, anak pertama Kustoro dari istri pertama, menyatakan tidak tahu persis. Itu karena dirinya tinggal di Jakarta bersama suami. Namun, ketika ada kebijakan yang akan diambil, dirinya selalu diberi tahu. Tak jarang, keputusan pun diambil melalui persetujuannya karena dia adalah ketua yayasan sekaligus anak tertua Kustoro.
Konflik pada keluarga poligami sering terjadi karena dipicu perebutan harta. Tapi, ini tidak berlaku bagi keluarga Kustoro Raharjo dengan sembilan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408