Warisi Semangat Korban 40.000 Jiwa

MAKASSAR -- Peringatan hari korban 40.000 jiwa selayaknya bukan sekadar seremonial belaka. Lebih dari itu, untuk mengurai benang merah sejarah, kemudian jadi pelajaran kepada anak cucu tentang perjuangan yang begitu gigih.
Itu disampaikan Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, saat memimpin jalannya upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa ke-68 di Monumen Korban 40.000 jiwa Jalan Langgau, Kamis (11/12).
"Kebebasan dan demokrasi yang dijunjung tidak boleh sedikit pun menjadikan bangsa ini terpecah dan terbelah. Anak-anak kita jangan sampai tidak tahu masa lalu. Perjuangan kemerdekaan diraih bukan pemberian, tetapi perjuangan dengan mengorbankan banyak nyawa," katanya.
Wakil Ketua Legiun Veteran Sulsel, Mahmud mengungkapkan, lokasi yang dijadikan monumen Korban 40.000 Jiwa, merupakan salah satu tempat pembantaian yang terjadi pada kurung waktu 11 Desember 1946 hingga 7 Februari 1947, di seantero Sulsel dan Sulbar. (asw)
MAKASSAR -- Peringatan hari korban 40.000 jiwa selayaknya bukan sekadar seremonial belaka. Lebih dari itu, untuk mengurai benang merah sejarah, kemudian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir di Bone Bolango, Puluhan Rumah Terendam
- Lihat Itu Wajah Para Honorer Tua yang Diberhentikan, Oh
- Gagal Akpol Bukan Akhir, Andreka Lulus SIPSS & Siap Mengabdi Jadi Dokter Polisi
- 46 Tenaga Honorer Diputus Kontrak karena Usia
- 17 Remaja di Serang Terjaring Polisi Menjelang Sahur, Ini Kasusnya
- Pesan Irjen Achmad Kartiko untuk Peserta Seleksi Calon Anggota Polri: Jangan Mempercayai Calo