Wariskan Reuni

Oleh Dahlan Iskan

Wariskan Reuni
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SEBELUM dikremasi, jenazah itu dibawa dulu keliling beberapa tempat. Ke sekolah yang didirikannya, ke gereja yang ia bangun, ke pabrik sepatu yang ia besarkan, dan akhirnya baru ke tempat pembakaran mayat di Kembang Kuning Surabaya.

Itulah penghormatan di hari terakhir Suwadji Widjaja, 77 tahun. Di tempat-tempat yang disinggahi itu orang-orang berdiri di pinggir jalan. Mengelu-elukannya. Mengucapkan terima kasih padanya.

Suwadji meninggal justru setelah dinyatakan negatif dari Covid-19. Namun anak sulung dari 6 bersaudara ini belum boleh pulang. Masih ada sakit lainnya.

Sebenarnya Suwadji akan dibawa berobat ke Singapura. Namun di zaman pandemi seperti ini tidak mudah membawa orang sakit ke sana.

Pasien yang bisa diterima di Singapura harus memenuhi dua syarat. Pertama, pasien itu bukan penderita Covid-19. Kedua, haruslah pasien yang ke sana untuk menjalani pengobatan lanjutan di dokter langganannya di Singapura.

Untuk yang pertama Suwadji memenuhi syarat. Ia sudah negatif Covid-19.

Tidak sampai tiga minggu di RS, Suwadji sudah negatif. Ventilator juga sudah dilepas. Kemampuan paru-parunya mengisap oksigen juga sudah normal.

Namun persyaratan kedua yang tidak bisa. Suwadji bukan orang yang biasa berobat di Singapura.

Manusia memang harus meninggal dunia –bila saatnya tiba. Pun Suwadji. Pemilik pabrik sepatu terbesar di Surabaya itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News