Warkop Haji Anto Kendari, Kisah Kesungguhan Berikhtiar dan Keunikan Berpromosi

jpnn.com - Di Kendari, Sulawesi Tenggara ada Warkop Haji Anto yang terkenal dan unik. Warung itu tidak hanya menyuguhkan kopi yang khas, tetapi juga menampilkan cara bepromosi yang unik.
Laporan La Ode Deden Saputra, Kendari
SPANDUK bertuliskan 'Mau Jadi Presiden, Menteri, Gubernur, Wali Kota, Bupati, Anggota DPR Minum Kopi Haji Anto" terpampang di sebuah warung di depan gerbang jalan menuju Masjid Al Alam Kendari.
Ada pula spanduk lain bertuliskan 'Ingin jadi Figur Publik Terkenal, Ngopi di Warkop Haji Anto' di lokasi sama.
Warkop Haji Anto tentu tidak asing lagi bagi warga Kendari. Sebab, tempat jajan itu merupakan salah satu warung kopi pertama di daerah bertajuk Kota Lulo tersebut.
Haji Anto merupakan perantau asal Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dia menuturkan keputusannya membuka warung kopi itu berawal ketika Kendari menjadi tuan rumah Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Nasional pada 2006.
Kala itu, Haji Anto bertemu dengan orang-orang dari Maros. Bupati Maros saat itu, Andi Nadjamuddin Aminullah, juga ikut pada pertemuan itu.
"Jadi, kumpul semua orang Maros di Kendari untuk bersilahturahmi sama Pak Bupati (Andi Nadjamuddin Aminullah, red). Saat itu saya mulai berpikir untuk membuka warung kopi," ucap Haji Anto kepada JPNN.com belum lama ini.
Haji Anto merintis usaha warung kopinya sejak 2007. Kini, dia memiliki tiga cabang warkop yang menjadi langganan para pejabat.
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Hasto Minta KPK Periksa Keluarga Jokowi, Tessa Bilang Begini
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk