Warna Ayu, Kelompok Eks Lokalisasi, Pelopor Batik Jumput Berpewarna Alami
Karena Dagangan di Irak, Iringane Jarak, Tak Lagi Laku
Selasa, 14 Oktober 2014 – 04:04 WIB
Kini lima orang itu melebarkan sayap dengan mengajarkan ilmu yang mereka miliki ke beberapa kawasan. ’’Kami enggak mau dibilang sombong. Jadi, kami akan tetap membagikan ilmu,’’ kata Ketua Warna Ayu Nanik Suharyati.
Selain itu, mereka tidak takut disontek. Sebab, semua kawasan punya ciri khas tersendiri. ’’Kalau semua bisa membatik, kan bagus. Itung-itung melestarikan budaya, siapa lagi yang mau membatik zaman sekarang,’’ tegas Nanik. (*/c7/dos)
Batik kian berkembang. Motifnya makin banyak. Kreativitas pembuatnya juga terus meningkat. Tengok saja pengalaman Warna Ayu, komunitas warga eks
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408