Warna Pesawat Kepresidenan Diubah, Pemerintah Dinilai Sibuk Bersolek

jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani menyoroti keputusan pemerintah yang mengubah warna pesawat kepresidenan saat masyarakat sedang diserang pandemi Covid-19.
"Pemerintah malah lebih memerhatikan dandanan atau sibuk bersolek. Sungguh tak punya sensitifitas dan empati dalam menilai situasi dan tak punya kebijaksanaan dalam mengalokasikan anggaran," kata Kamhar Lakumani melalui layanan pesan, Rabu (4/8).
Menurut eks aktivis HMI itu, pemerintah memang sudah menyampaikan alasan bahwa rencana mengubah cat pesawat kepresidenan sudah muncul sejak 2019.
Namun, kata Kamhar, alasan itu makin menunjukkan ketidakpekaan pemerintah memahami krisis. Dalam situasi krisis, manajemen dan pengelolaan keuangan negara bisa disesuaikan.
"Memaksakan tetap menjalankan program yang disusun diwaktu normal dalam situasi krisis adalah bentuk kebodohan yang nyata," ujar dia.
Pesawat Kepresidenan kini dicat ulang, dengan warna merah dan putih. Adapun warna sebelumnya putih dan biru.
"Benar, Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau pesawat BBJ 2 telah dilakukan pengecatan ulang," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa (3/8).
Heru menjelaskan pengecetan tersebut sudah direncanakan pada 2019 silam.
Kamhar Lakumani mengomentari keputusan pemerintah yang mengubah warna pesawat kepresidenan.
- Dukung Pembentukan Bank Emas, Legislator Demokrat Bicara Soal Kemandirian Ekonomi
- AHY Beri Tongkat Komando Bertuliskan Asmaulhusna kepada Prabowo, Apa Maknanya?
- Momen Prabowo Goda AHY dan Gibran, Mbak Puan Melirik
- Prabowo Tak Maju Pilpres 2029 bila Kinerjanya Mengecewakan, Ada Kata Malu!
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Aklamasi, AHY Jadi Ketum Demokrat Lagi, SBY Ketua Majelis Tinggi