Warna-Warni Semifinal Liga Champions
AS Roma seolah menjadi Barca musim lalu yang mampu membalikkan keadaan di leg kedua setelah defisit tiga gol di leg pertama. Barca malah kalah 0-4 dari PSG. Selain Roma-Barca, hanya Deportivo La Coruna (2003–2004) yang pernah melakukannya dalam sejarah Liga Champions.
’’Sangat menyakitkan. Sebab, kami tidak memprediksi akan kalah seperti itu dan kami gagal beradaptasi dengan permainan mereka,’’ kata Iniesta sebagaimana dilansir Football Italia. Liga Champions musim ini sangat mungkin menjadi yang terakhir bagi Iniesta seiring berencana melanjutkan karir di Tiongkok musim depan.
Sementara itu, di Etihad Stadium, gercep (gerak cepat) City yang unggul pada menit kedua melalui Gabriel Jesus berakhir antiklimaks. Kegagalan tuan rumah menambah gol kedua hingga turun minum dimanfaatkan Liverpool untuk membalikkan keadaan lewat Mohamed Salah (56') dan Roberto Firmino (77'). City seolah mengulang kesalahan saat unggul 2-0 atas Manchester United di Etihad (7/4), tapi dipukul balik dengan tiga gol di babak kedua.
’’Saya tidak berharap kami bertemu Real Madrid di semifinal. Tapi, siapa pun lawan kami, mereka akan menjalani laga neraka di Anfield,’’ kata bek Liverpool Dejan Lovren tentang prediksi semifinal kepadaThe Guardian. (io/c22/dns)
Terakhir kali semifinal Liga Champions berasal dari empat liga berbeda adalah pada 2009–2010.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Duka di Balik Kemenangan Bayern Munchen Atas Benfica
- Liga Champions: Club Brugge Nodai Kesucian Aston Villa
- Hasil Liga Champions: Barcelona Kian Melayang, Atletico Madrid Menang Dramatis
- Hasil Liga Champions: Real Madrid dan Manchester City Keok
- AC Milan Gulung Real Madrid, Rekor Langka Tercipta
- Hasil Liga Champions: Banjir Kejutan