Warning Australia, Tak Punya Firasat Lebaran Terakhir
Minggu, 05 Oktober 2008 – 08:22 WIB

Trio bom Bali II, Amrozi, Mukhlas, Imam Samudra.
Beberapa polisi intelkam berpakaian preman dari Polres Cilacap yang mengikuti wawancara juga berfoto bersama. Tapi, mereka tak mau berfoto dengan wartawan CNN Dan Rivers yang mewawancarainya. Mereka menganggap warga AS itu kafir.
Kalapas Batu Sudiyanto dan Kadiv Pemasyarakatan Kanwil Depkum dan HAM Jateng Bambang Winahyo memberi kesempatan khusus kepada Jawa Pos menyusul persetujuan dari Jampidum Abdul Hakim Ritonga. Itu pun setelah Amrozi cs setuju diwawancarai dengan sejumlah persyaratan khusus. Amrozi juga menanyakan jaket Jawa Pos yang dia minta saat dibesuk Mei lalu. (nw)
Trio terpidana mati bom Bali I, Amrozi, Imam Samudra, dan Ali Ghufron alias Mukhlas, mengaku tak gentar pada hukuman mati. Mereka juga tak yakin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah