Warning dari GMPG Kepada Airlangga Jelang Pemilu 2024

Sebab, lanjut Almanzo, secara eksistensial Partai Golkar ada, namun tak lagi mampu menjadi pendulum dan inersial dalam pentas kepemimpinan bangsa.
Menurut dia, lemahnya kepemimpinan partai dalam menjalankan kerja-kerja politik dapat dirasakan langsung oleh rakyat.
“Semua menjadi tersumbat akibat kerja partai yang sering terjebak dalam ruang seremonial semata, wajar bila Golkar makin sulit meraih simpati publik,” tuturnya.
Oleh karena itu, Almanzo menyarankan kondisi ini harus menjadi alarm yang serius bagi semua kader partai bahwa saat ini ada anomali dalam pengelolaan partai.
Menurut dia, modal politik dan infrastrukur yang dimiliki oleh partai Golkar saat ini, seharusnya mampu menunjang elektetabilitas Airlangga Hartarto selaku calon presiden yang diusung oleh Partai Golkar.
Menurut dia, seharusnya elektabilitas Airlangga tidak boleh kalah dengan capres lain, apalagi dengan capres yang tidak memiliki infrastruktur partai.
Almanzo mengingatkan jangan lagi mendaur ulang kesalahan Partai Golkar pada Pemilu 2014 lalu. Jangan sampai terbebani elektabilitas Ketum, bisa membuat Golkar menjadi partai gagal di 2024.
“Oleh karena itu, elite partai harus objektif dan bijaksana dalam mengambil kebijakan strategis bagi partai,” pungkas Almanzo.(fri/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ada kelompok yang begitu kuat dan lantang menyuarakan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden pada pemilu 2024. Namun, pada satu sisi, performa ketum partai berlogo pohon beringin itu masih jauh dari harapan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Prabowo Minta Struktur Komisaris BUMN Dirampingkan, Diisi Profesional
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies